PEMBUATAN,
PENGENCERAN, DAN PENCAMPURAN LARUTAN
Maulidiawaty
Rustam (G311 14 310)
Program
Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Prtanian,
Universitas
Hasanuddin
ABSTRAK
Larutan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi.
Untuk menyatakan kepekaaan
atau konsentrasi suatu larutan dapat di lakukan berbagai cara tergantung pada
tujuan penggunaannya. Jika suatu larutan senyawa kimia yang
pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan.
Tujuan dari praktikum ini untuk dapat mengetahui proses pembuatan
larutan, pengenceran, dan pencampuran larutan. Perlakuan apa yang diberi untuk
dapat mengetahui konsentrasi larutan yang digunakan dalam praktikum. Dari
beberapa proses pembuatan dan pengenceran ditambahkan dengan aquades, sedangkan
untuk proses pencampuran tidak ditambahkan aquades. Hasil pembuatan larutan
NaOH 0,35 M sebanyak 50 ml yang dibutuhkan 0,7 gram dan larutan K2Cr2O7
0,01 M sebanyak 100 ml yang dibutuhkan 0,294 gram. Hasil pengenceran larutan CH3COOH
100% menjadi 0,2 M sebanyak 50 ml dibutuhkan 0,57 ml. Hasil pencampuran HCl
0,35 M sebanyak 30 ml dicampur dengan HCl 0,1 M sebanyak 20 ml, konsentrasi
yang diperoleh 0,25 ml. Dalam pembuatan larutan, dihitung massa bahan yang akan
dibuat dengan menggunakan rumus molaritas. Untuk pengenceran dihitung volume
larutan yang akan diencerkan menggunakan rumus pengenceran, larutan diencerkan
menggunakan pelarut cair. Dan untuk pencampuran larutan dilakukan dengan
mencampur dua larutan yang berbeda konsentrasi dan volumenya.
Keyword:
larutan, konsentrasi, pengenceran,
pencampuran.
I.
PENDAHULUAN
Larutan terdiri atas
zat terlarut dan pelarut, dengan demikian ada yang disebut zat terlarut dan zat
pelarut. Pelarut adalah zat atau komponen, umumnya berwujud cair yang jumlahnya
lebih banyak, sedangkan zat terlarut adalah zat atau komponen baik yang
berwujud gas, cair maupun padatan yang jumlahnya lebih kecil sehingga terbentuk
larutan homogen. Larutan yang pelarutnya berwujud padatan dan zat terlarutnya
juga berwujud padatan disebut paduan.
Praktikum pembuatan
larutan dilakukan dengan cara melarutkan sampel yang berupa padatan dan cairan
dengan menggunakan zat cair. Untuk pengenceran larutan dilakukan dengan cara
menghitung volume yang akan diencerkan dan hanya menggunakan pelarut untuk
mengencerkan untuk mendapatkan jumlah mol zat terlarut yang sama dengan sebelum
diencerkan. Dan pencampuran dilakukan dengan mencampurkan kedua larutan yang
berbeda konsentrasi dan volumenya, sehingga mendapatkan hasil yang seragam.
Praktikum ini bertujuan agar kita dapat mengetahui cara dan
proses pembuatan, pengenceran dan pembuatan larutan yang menggunakan
konsentrasi, volume dan molaritas berbeda, dan setiap larutan selalu dilarutkan
menggunakan aqudest.
II.
METODE
PERCOBAAN
II.1.
Alat dan Bahan
Alat-alat yang
digunakan pada praktikum ini meliputi labu takar, erlenmeyer, gelas kimia,
timbangan analitik, batang pengaduk, pipet ukur, dan botol larutan.
Bahan
yang digunakan pada praktikum ini meliputi NaOH, HCl 0,35 M, HCl 0,1 M, CH3COOH
100%, K2Cr2O7, label, aquadest dan aluminium
foil.
II.2. Prosedur Percobaan
II.2.1.
Pembuatan Larutan
Pembuatan larutan NaOH 0,35 M sebanyak
50 ml dilakukan melalui beberapa tahap. Pertama massa NaOH yang akan
dilarutkan dihitung menggunakan rumus
molaritas dan diperoleh massa NaOH yaitu 0,7 gram. Kemudian padatan NaOH
ditimbang dalam gelas kimia dengan timbangan analitik. Padatan NaOH dilarutkan
dengan aquades dengan cara diaduk hingga larut. NaOH yang sudah dilarutkan dipindahkan ke dalam labu takar 50 ml.
Encerkan dengan aquades hingga batas tera dan homogenkan. Larutan NaOH 0,35
sebanyak 50 ml dimasukkan ke dalam botol
kaca yang telah disediakan.
Pembuatan larutan K2Cr2O7
0,01 M sebanyak 100 ml dilakukan melalui beberapa tahap. Pertama massa K2Cr2O7
yang akan dilarutkan dihitung
menggunakan rumus molaritas dan diperoleh massa K2Cr2O7
yaitu 0,7 gram. Kemudian serbuk K2Cr2O7 ditimbang
dalam gelas kimia dengan timbangan analitik. Serbuk K2Cr2O7
dilarutkan dengan aquades dengan cara diaduk hingga larut. K2Cr2O7
yang sudah dilarutkan dipindahkan
ke dalam labu takar 50 ml. Encerkan dengan aquades hingga batas tera dan
homogenkan. K2Cr2O7 0,01 M sebanyak 100 ml
dimasukkan ke dalam botol kaca yang
telah disediakan.
II.2.2. Pengenceran Larutan
Pembuatan larutan CH3COOH 0,2
M sebanyak 50 ml dari larutan CH3COOH 100% dibuat dengan cara
menghitung terlebih dahulu volume CH3COOH 100% menggunakan rumus
molaritas dan pengenceran sehingga didapat volumenya yaitu 0,57 ml. Larutan CH3COOH
100% dipipet sebanyak 0,57 ke dalam labu takar. Encerkan dengan aquades hingga
batas tera dan homogenkan. CH3COOH 0,2 M sebanyak 50 ml dimasukkan
ke dalam botol kaca yang telah disediakan.
II.2.3.
Pencampuran Larutan
Pencampuran larutan HCl dilakukan dengan
cara larutan HCl 0,35 M dipipet sebanyak 30 ml ke dalam labu takar 50 ml,
kemudian dipipet larutan HCl 0,1 M sebanyak 20 ml dan masukkan ke dalam labu takar yang sama. Tutup
ujung labu dengan alumunium foil dan homogenkan. Pindahkan HCl 0,25 M sebanyak
50 ml ke dalam botol kaca yang telah disediakan.
III.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
II.1
Hasil
Prinsip kerja pada
pembuatan larutan dilakukan dengan menghitung massa untuk membuat larutan dan
bahan ditambahkan dengan aquaduest. Prinsip kerja pengenceran dengan menghitung
volume larutan yang ingin diencerkan dan menggunakan aquadest sebagai pelarut. Prinsip
kerja pencampuran dengan mencampur dua larutan yang berbeda konsentrasi dan
volumenya dan hitung molaritas larutan setelah pencampuran. Hasil dari
praktikum disajikan pada
Tabel I dan Tabel II.
Tabel
I. Hasil Pembuatan dan Pengenceran Larutan
No
|
Larutan
|
Massa
|
M1
|
V1
|
M2
|
V2
|
1
|
NaOH
|
10 gram
|
|
|
|
100
|
|
HCl
|
|
12,06
|
0,829
|
0,2
|
50
|
2
|
NaOH
|
12 gram
|
|
|
|
|
|
HCl
|
|
37%
|
4,054
|
3%
|
50
|
3
|
NaOH
|
5 gram
|
|
|
2,5
|
50
|
|
HCl
|
|
12,06
|
0,414
|
0,1
|
50
|
4
|
NaOH
|
0,4 gram
|
|
|
0,1
|
100
|
|
HCl
|
|
12,06
|
1,46
|
0,35
|
50
|
5
|
NaOH
|
0,7 gram
|
0,35
|
50
|
|
|
|
K2Cr2O7
|
0,2 gram
|
0,01
|
100
|
|
|
|
CH3COOH
|
|
17,5
|
0,57
|
0,2
|
50
|
Sumber: Data Primer Praktikum Aplikasi Teknik
Laboratorium, 2015.
Tabel
II. Hasil Pencampuran Larutan
No
|
Larutan
|
M1
|
V1
|
M2
|
V2
|
M3
|
V3
|
1
|
NaOH
|
0,35
M
|
20
ml
|
0,1
M
|
30
ml
|
0,2
M
|
50
ml
|
2
|
HCl
|
0,35
M
|
20
ml
|
0,1
M
|
30
ml
|
0,2
M
|
50
ml
|
3
|
NaOH
|
6
M
|
20
ml
|
2,5
M
|
30
ml
|
3,9
M
|
50
ml
|
4
|
NaOH
|
0,1
M
|
20ml
|
0,35
M
|
30
ml
|
0,25
M
|
50
ml
|
5
|
HCl
|
0,35
M
|
30
ml
|
0,1
M
|
20
ml
|
0,25
M
|
50
ml
|
Sumber: Data Sekunder Praktikum Aplikasi
Teknik Laboratorium, 2015.
II.2 Pembahasan
Larutan adalah suatu
campuran homogen antara zat terlarut dan zat pelarut yang dapat berbentuk cair,
gas dan padatan. Larutan terbagi menjadi beberapa jenis larutan yang sesuai
dengan komponen-komponen yang terkandung didalamnya. Hal ini sesuai dengan
Baroroh (2004) yang menyatakan bahwa larutan sebagai suatu campuran homogen
anara dua atau lebih zat yang terdispersi, yang komposisinya bervariasi.
Konsentrasi adalah
banyaknya zat terlarut yang terdapat dalam suatu larutan atau pelarut. Pelarut
dapat berupa zat cair sedangkan zat terlarut dapat berupa cair, gas dan
padatan. Hal ini sesuai dengan Koesmono (2013) yang menyatakan bahwa
konsentrasi larutan yaitu zat terlarut sejumlah pelarut yang di dalamnya
merupakan zat cair.
Pengenceran adalah
mencampur larutan yang berkonsentrasi tinggi dengan menambahkan pelarut untuk
memperoleh volume akhir yang berbeda dari yang sebelumnya. Pengenceran dilakukan
dengan mencampurkan aquadest untuk melarutkan larutan yang ingin diencerkan.
Hal ini sesuai dengan Khoplar (1990) yang menyatakan bahwa pengenceran adalah
mencampur larutan pekat dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume
akhir yang lebih besar.
Pencampuran adalah
menggabungkan dua atau lebih bahan yang memiliki kosentrasi yang berbeda untuk
mendapatkan bentuk yang seragam. Pencampuran dilakukan untuk mendapatkan suatu
larutan yang memiliki konsentrasi yang berbeda. Hal ini sesuai dengan
Wirakartakusumah (1992) yang menyatakan bahwa pencampuran bertujuan untuk
mencampurkan satu atau lebih bahan dengan menambahkan satu atau lebih bahan
lainnya.
Hasil pembuatan larutan
dari padatan NaOH menjadi larutan NaOH 0,35 M sebanyak 50 ml, pertama-tama dihitung
massa NaOH dengan rumus molaritas NaOH dikali massa relative dikali volume dibagi seribu hasil yang didapat untuk
ditimbang adalah 0,7 gr . Kemudian padatan NaOH dilarutkan menggunakan aquadest
sampai terlarut, kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 50 ml hingga batas
tera lalu dihomogenkan. Setelah itu masukkan larutan NaOH ke dalam botol kaca
yang disediakan. Hal
ini sesuai dengan Baroroh (2004) yang menyatakan bahwa larutan sebagai suatu
campuran homogen anara dua atau lebih zat yang terdispersi, yang komposisinya
bervariasi.
Hasil pembuatan larutan
dari serbuk K2Cr2O7 menjadi larutan 0,01 M
sebanyak 100 ml. Pertama-tama dihitung massa K2Cr2O7
dengan rumus molaritas K2Cr2O7 dikali massa relative dikali volume dibagi
seribu hasil yang didapat untuk ditimbang adalah 0,294 gr. Kemudian dilarutkan
serbuk K2Cr2O7 dilarutkan menggunakan aquadest
sampai terlarut, kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml hingga batas
tera lalu dihomogenkan. Setelah itu masukkan larutan K2Cr2O7
ke dalam botol kaca yang disediakan. Hal
ini sesuai dengan Baroroh (2004) yang menyatakan bahwa larutan sebagai suatu
campuran homogen anara dua atau lebih zat yang terdispersi, yang komposisinya
bervariasi.
Hasil pengenceran
larutan dari CH3COOH 100 % menjadi CH3COOH 0,2 M sebanyak
50 ml, pertama-tama hitung volume CH3COOH 100 % untuk membuat
larutan CH3COOH 100 % menggunakan rumus pengenceran adalah molaritas
akhir dikali dengan volume akhir lalu dibagi molaritas awal. Dari hasil
perhitungan, diperoleh volume CH3COOH 100 % adalah 0,57 ml yang
harus dipipet masuk ke dalam labu takar 50 ml. Kemudian dilarutkan dengan
aquadest hingga batas tera, lalu homogenkan jadilah larutan CH3COOH
0,2 M. Hal ini sesuai dengan Khoplar
(1990) yang menyatakan bahwa pengenceran adalah mencampur larutan pekat dengan
cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar dan
konsentrasi yang kecil.
Hasil pencampuran
larutan dari HCl 0,35 M sebanyak 30 ml + HCl 0,1 M sebanyak 20 ml, pertama
pipet menggunakan pipet ukur larutan HCl 0,35 M sebanyak 30 ml kemudian
dimasukkan kedalam labu takar 50 ml. Kemudian pipet lagi larutan HCl 0,1 M
sebanyak 20 ml kemudian dimasukkan ke dalam labu takar yang sama, setelah itu
homogenkan larutan tersebut dan dimasukkan ke dalam botol kaca yang disediakan.
Kemudian hitung molaritas dari bahan tersebut dengan rumus konsentrasi satu
dikali volume satu ditambah konsentrasi dua dikali volume dua setelah itu
dibagi volume satu ditambah volume dua dan hasil yang didapat adalah 0,25 M. Hal ini sesuai dengan Wirakartakusumah
(1992) yang menyatakan bahwa pencampuran bertujuan untuk mencampurkan satu atau
lebih bahan dengan menambahkan satu atau lebih bahan lainnya.
IV.
SIMPULAN
Praktikum kali ini
dapat disimpulkan bahwa untuk
membuat suatu larutan, pertama yang dilakukan
hitung massa bahan yang akan dibuat larutan dengan menggunakan rumus
molaritas atau normalitas. Untuk pengenceran, pertama
dihitung terlebih dahulu volume larutan yang akan diencerkan dengan menggunakan
rumus pengenceran. Setelah itu campur dengan menggunakan zat pelarut aquadest
lalu homogenkan,untuk mengencerkan larutan dibutuhkan pelarut. Untuk pencampuran yaitu mencampur dua larutan yang
berbeda konsentrasi dan volumenya untuk mendapatkan konsentrasi yang seragam,
kemudian dihomogenkan.
V.
DAFTAR
PUSTAKA
Bororoh, Umi L. U. 2004. Diktat
Kimia Dasar I. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Brandy, J. E. 2000. Kimia
Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara: Jakarta.
Koesmono. 2003 Kimia
dasar. Pusat kimia UNSOED
Purwekerto.
Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar
Kimia Analitik. Universitas Indonesia: Jakarta.
Wirakartakusumah,
Aman. Dkk, 1992. Peralatan Dan Unit
Proses Industri Pangan. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
LAMPIRAN
Lampiran
I. Pembuatan Larutan NaOH 0,35 M 50 ml dan K2Cr2O7
0,01 M 100 ml
1.
NaOH 0,35 M sebanyak 50 ml
M
=

0,35
=

gr =

= 0,7 gr
2.
K2Cr2O7
0,01 M sebanyak 100 ml
M
= 

gr
= 

gr
= 

= 0,294 gr
Lampiran
II. Pengenceran Larutan CH3COOH
0,2 M 50 ml
CH3COOH 0,2 M sebanyak 50 ml
M =

= 

=
= 17,5 M

Perhitungan volume untuk pengenceran
larutan CH3COOH
M1V1
= M2V2
17,5
x V1 = 0,2 x 50
V1
= 

= 0,57 ml
Lampiran
III. Pencampuran Larutan HCl 0,35 M 30 ml + HCl 0,1 M 20 ml
HCl 0,35 M sebanyak 30 ml + HCl 0,1 M
sebanyak 20 ml
= 

= 

=
= 0,25 M

The most popular way to win at a casino is with a
BalasHapusThe most 마라톤 벳 popular way to 벳 익스플로 어 win at 울산 대딸 a casino is with a video poker game. You can nextbet play the game online or with 넥스트 벳 a live dealer.
Sbobet Hotel and Casino – Mysuru, Ethiopia
BalasHapusSbobet 경상북도 출장안마 Hotel and Casino in 경상북도 출장샵 Mysuru, Ethiopia 강원도 출장안마 has prepared a 이천 출장마사지 first-of-its-kind review, offering you everything you need to know about its 인천광역 출장안마 overall security, gaming, Rating: 4.5 · 3,541 reviews