Kamis, 01 Oktober 2015

larutan



PEMBUATAN, PENGENCERAN, DAN PENCAMPURAN LARUTAN
Maulidiawaty Rustam (G311 14 310)
Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Prtanian,
Universitas Hasanuddin
ABSTRAK
       Larutan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi. Untuk menyatakan kepekaaan atau konsentrasi suatu larutan dapat di lakukan berbagai cara tergantung pada tujuan penggunaannya. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Tujuan dari praktikum ini untuk dapat mengetahui proses pembuatan larutan, pengenceran, dan pencampuran larutan. Perlakuan apa yang diberi untuk dapat mengetahui konsentrasi larutan yang digunakan dalam praktikum. Dari beberapa proses pembuatan dan pengenceran ditambahkan dengan aquades, sedangkan untuk proses pencampuran tidak ditambahkan aquades. Hasil pembuatan larutan NaOH 0,35 M sebanyak 50 ml yang dibutuhkan 0,7 gram dan larutan K2Cr2O7 0,01 M sebanyak 100 ml yang dibutuhkan 0,294 gram. Hasil pengenceran larutan CH3COOH 100% menjadi 0,2 M sebanyak 50 ml dibutuhkan 0,57 ml. Hasil pencampuran HCl 0,35 M sebanyak 30 ml dicampur dengan HCl 0,1 M sebanyak 20 ml, konsentrasi yang diperoleh 0,25 ml. Dalam pembuatan larutan, dihitung massa bahan yang akan dibuat dengan menggunakan rumus molaritas. Untuk pengenceran dihitung volume larutan yang akan diencerkan menggunakan rumus pengenceran, larutan diencerkan menggunakan pelarut cair. Dan untuk pencampuran larutan dilakukan dengan mencampur dua larutan yang berbeda konsentrasi dan volumenya.
Keyword: larutan, konsentrasi, pengenceran, pencampuran.
I.          PENDAHULUAN
Larutan terdiri atas zat terlarut dan pelarut, dengan demikian ada yang disebut zat terlarut dan zat pelarut. Pelarut adalah zat atau komponen, umumnya berwujud cair yang jumlahnya lebih banyak, sedangkan zat terlarut adalah zat atau komponen baik yang berwujud gas, cair maupun padatan yang jumlahnya lebih kecil sehingga terbentuk larutan homogen. Larutan yang pelarutnya berwujud padatan dan zat terlarutnya juga berwujud padatan disebut paduan.
Praktikum pembuatan larutan dilakukan dengan cara melarutkan sampel yang berupa padatan dan cairan dengan menggunakan zat cair. Untuk pengenceran larutan dilakukan dengan cara menghitung volume yang akan diencerkan dan hanya menggunakan pelarut untuk mengencerkan untuk mendapatkan jumlah mol zat terlarut yang sama dengan sebelum diencerkan. Dan pencampuran dilakukan dengan mencampurkan kedua larutan yang berbeda konsentrasi dan volumenya, sehingga mendapatkan hasil yang seragam.
Praktikum ini bertujuan agar kita dapat mengetahui cara dan proses pembuatan, pengenceran dan pembuatan larutan yang menggunakan konsentrasi, volume dan molaritas berbeda, dan setiap larutan selalu dilarutkan menggunakan aqudest.
II.           METODE PERCOBAAN
II.1. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini meliputi labu takar, erlenmeyer, gelas kimia, timbangan analitik, batang pengaduk, pipet ukur, dan botol larutan.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini meliputi NaOH, HCl 0,35 M, HCl 0,1 M, CH3COOH 100%, K2Cr2O7, label, aquadest dan aluminium foil.
II.2. Prosedur Percobaan
II.2.1. Pembuatan Larutan
       Pembuatan larutan NaOH 0,35 M sebanyak 50 ml dilakukan melalui beberapa tahap. Pertama massa NaOH yang akan dilarutkan  dihitung menggunakan rumus molaritas dan diperoleh massa NaOH yaitu 0,7 gram. Kemudian padatan NaOH ditimbang dalam gelas kimia dengan timbangan analitik. Padatan NaOH dilarutkan dengan aquades dengan cara diaduk hingga larut. NaOH yang sudah dilarutkan  dipindahkan ke dalam labu takar 50 ml. Encerkan dengan aquades hingga batas tera dan homogenkan. Larutan NaOH 0,35 sebanyak 50 ml dimasukkan ke dalam  botol kaca yang telah disediakan.
       Pembuatan larutan K2Cr2O7 0,01 M sebanyak 100 ml dilakukan melalui beberapa tahap. Pertama massa K2Cr2O7 yang akan dilarutkan  dihitung menggunakan rumus molaritas dan diperoleh massa K2Cr2O7 yaitu 0,7 gram. Kemudian serbuk K2Cr2O7 ditimbang dalam gelas kimia dengan timbangan analitik. Serbuk K2Cr2O7 dilarutkan dengan aquades dengan cara diaduk hingga larut. K2Cr2O7 yang sudah dilarutkan  dipindahkan ke dalam labu takar 50 ml. Encerkan dengan aquades hingga batas tera dan homogenkan. K2Cr2O7 0,01 M sebanyak 100 ml dimasukkan ke dalam  botol kaca yang telah disediakan.


II.2.2. Pengenceran Larutan
       Pembuatan larutan CH3COOH 0,2 M sebanyak 50 ml dari larutan CH3COOH 100% dibuat dengan cara menghitung terlebih dahulu volume CH3COOH 100% menggunakan rumus molaritas dan pengenceran sehingga didapat volumenya yaitu 0,57 ml. Larutan CH3COOH 100% dipipet sebanyak 0,57 ke dalam labu takar. Encerkan dengan aquades hingga batas tera dan homogenkan. CH3COOH 0,2 M sebanyak 50 ml dimasukkan ke dalam botol kaca yang telah disediakan.
II.2.3. Pencampuran Larutan
       Pencampuran larutan HCl dilakukan dengan cara larutan HCl 0,35 M dipipet sebanyak 30 ml ke dalam labu takar 50 ml, kemudian dipipet larutan HCl 0,1 M sebanyak 20 ml dan  masukkan ke dalam labu takar yang sama. Tutup ujung labu dengan alumunium foil dan homogenkan. Pindahkan HCl 0,25 M sebanyak 50 ml ke dalam botol kaca yang telah disediakan.
III.   HASIL DAN PEMBAHASAN
II.1 Hasil
Prinsip kerja pada pembuatan larutan dilakukan dengan menghitung massa untuk membuat larutan dan bahan ditambahkan dengan aquaduest. Prinsip kerja pengenceran dengan menghitung volume larutan yang ingin diencerkan dan menggunakan aquadest sebagai pelarut. Prinsip kerja pencampuran dengan mencampur dua larutan yang berbeda konsentrasi dan volumenya dan hitung molaritas larutan setelah pencampuran. Hasil dari praktikum disajikan pada Tabel I dan Tabel II.
Tabel I. Hasil Pembuatan dan Pengenceran Larutan
No
Larutan
Massa
M1
V1
M2
V2
1
NaOH
10 gram



100

HCl

12,06
0,829
0,2
50
2
NaOH
12 gram





HCl

37%
4,054
3%
50
3
NaOH
5 gram


2,5
50

HCl

12,06
0,414
0,1
50
4
NaOH
0,4 gram


0,1
100

HCl

12,06
1,46
0,35
50
5
NaOH
0,7 gram
0,35
50



K2Cr2O7
0,2 gram
0,01
100



CH3COOH

17,5
0,57
0,2
50
 Sumber: Data Primer Praktikum Aplikasi Teknik Laboratorium, 2015.

Tabel II. Hasil Pencampuran Larutan
No
Larutan
M1
V1
M2
V2
M3
V3
1
NaOH
0,35 M
20 ml
0,1 M
30 ml
0,2 M
50 ml
2
HCl
0,35 M
20 ml
0,1 M
30 ml
0,2 M
50 ml
3
NaOH
6 M
20 ml
2,5 M
30 ml
3,9 M
50 ml
4
NaOH
0,1 M
20ml
0,35 M
30 ml
0,25 M
50 ml
5
HCl
0,35 M
30 ml
0,1 M
20 ml
0,25 M
50 ml
Sumber: Data Sekunder Praktikum Aplikasi Teknik Laboratorium, 2015.
II.2 Pembahasan
Larutan adalah suatu campuran homogen antara zat terlarut dan zat pelarut yang dapat berbentuk cair, gas dan padatan. Larutan terbagi menjadi beberapa jenis larutan yang sesuai dengan komponen-komponen yang terkandung didalamnya. Hal ini sesuai dengan Baroroh (2004) yang menyatakan bahwa larutan sebagai suatu campuran homogen anara dua atau lebih zat yang terdispersi, yang komposisinya bervariasi.
Konsentrasi adalah banyaknya zat terlarut yang terdapat dalam suatu larutan atau pelarut. Pelarut dapat berupa zat cair sedangkan zat terlarut dapat berupa cair, gas dan padatan. Hal ini sesuai dengan Koesmono (2013) yang menyatakan bahwa konsentrasi larutan yaitu zat terlarut sejumlah pelarut yang di dalamnya merupakan zat cair.
Pengenceran adalah mencampur larutan yang berkonsentrasi tinggi dengan menambahkan pelarut untuk memperoleh volume akhir yang berbeda dari yang sebelumnya. Pengenceran dilakukan dengan mencampurkan aquadest untuk melarutkan larutan yang ingin diencerkan. Hal ini sesuai dengan Khoplar (1990) yang menyatakan bahwa pengenceran adalah mencampur larutan pekat dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar.
Pencampuran adalah menggabungkan dua atau lebih bahan yang memiliki kosentrasi yang berbeda untuk mendapatkan bentuk yang seragam. Pencampuran dilakukan untuk mendapatkan suatu larutan yang memiliki konsentrasi yang berbeda. Hal ini sesuai dengan Wirakartakusumah (1992) yang menyatakan bahwa pencampuran bertujuan untuk mencampurkan satu atau lebih bahan dengan menambahkan satu atau lebih bahan lainnya.
Hasil pembuatan larutan dari padatan NaOH menjadi larutan NaOH 0,35 M sebanyak 50 ml, pertama-tama dihitung massa NaOH dengan rumus molaritas NaOH dikali massa relative dikali volume dibagi seribu hasil yang didapat untuk ditimbang adalah 0,7 gr . Kemudian padatan NaOH dilarutkan menggunakan aquadest sampai terlarut, kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 50 ml hingga batas tera lalu dihomogenkan. Setelah itu masukkan larutan NaOH ke dalam botol kaca yang disediakan. Hal ini sesuai dengan Baroroh (2004) yang menyatakan bahwa larutan sebagai suatu campuran homogen anara dua atau lebih zat yang terdispersi, yang komposisinya bervariasi.
Hasil pembuatan larutan dari serbuk K2Cr2O7 menjadi larutan 0,01 M sebanyak 100 ml. Pertama-tama dihitung massa K2Cr2O7 dengan rumus molaritas K2Cr2O7 dikali massa relative dikali volume dibagi seribu hasil yang didapat untuk ditimbang adalah 0,294 gr. Kemudian dilarutkan serbuk K2Cr2O7 dilarutkan menggunakan aquadest sampai terlarut, kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml hingga batas tera lalu dihomogenkan. Setelah itu masukkan larutan K2Cr2O7 ke dalam botol kaca yang disediakan. Hal ini sesuai dengan Baroroh (2004) yang menyatakan bahwa larutan sebagai suatu campuran homogen anara dua atau lebih zat yang terdispersi, yang komposisinya bervariasi.
Hasil pengenceran larutan dari CH3COOH 100 % menjadi CH3COOH 0,2 M sebanyak 50 ml, pertama-tama hitung volume CH3COOH 100 % untuk membuat larutan CH3COOH 100 % menggunakan rumus pengenceran adalah molaritas akhir dikali dengan volume akhir lalu dibagi molaritas awal. Dari hasil perhitungan, diperoleh volume CH3COOH 100 % adalah 0,57 ml yang harus dipipet masuk ke dalam labu takar 50 ml. Kemudian dilarutkan dengan aquadest hingga batas tera, lalu homogenkan jadilah larutan CH3COOH 0,2 M.  Hal ini sesuai dengan Khoplar (1990) yang menyatakan bahwa pengenceran adalah mencampur larutan pekat dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar dan konsentrasi yang kecil.
Hasil pencampuran larutan dari HCl 0,35 M sebanyak 30 ml + HCl 0,1 M sebanyak 20 ml, pertama pipet menggunakan pipet ukur larutan HCl 0,35 M sebanyak 30 ml kemudian dimasukkan kedalam labu takar 50 ml. Kemudian pipet lagi larutan HCl 0,1 M sebanyak 20 ml kemudian dimasukkan ke dalam labu takar yang sama, setelah itu homogenkan larutan tersebut dan dimasukkan ke dalam botol kaca yang disediakan. Kemudian hitung molaritas dari bahan tersebut dengan rumus konsentrasi satu dikali volume satu ditambah konsentrasi dua dikali volume dua setelah itu dibagi volume satu ditambah volume dua dan hasil yang didapat adalah 0,25 M. Hal ini sesuai dengan Wirakartakusumah (1992) yang menyatakan bahwa pencampuran bertujuan untuk mencampurkan satu atau lebih bahan dengan menambahkan satu atau lebih bahan lainnya.
IV.    SIMPULAN
Praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa untuk membuat suatu larutan, pertama yang dilakukan  hitung massa bahan yang akan dibuat larutan dengan menggunakan rumus molaritas atau normalitas. Untuk  pengenceran, pertama dihitung terlebih dahulu volume larutan yang akan diencerkan dengan menggunakan rumus pengenceran. Setelah itu campur dengan menggunakan zat pelarut aquadest lalu homogenkan,untuk mengencerkan larutan dibutuhkan pelarut. Untuk pencampuran yaitu mencampur dua larutan yang berbeda konsentrasi dan volumenya untuk mendapatkan konsentrasi yang seragam, kemudian dihomogenkan.
V.      DAFTAR PUSTAKA
Bororoh, Umi L. U. 2004. Diktat Kimia Dasar I. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Brandy, J. E. 2000. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara: Jakarta.
Koesmono. 2003 Kimia dasar. Pusat kimia UNSOED Purwekerto.
Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia: Jakarta.
Wirakartakusumah, Aman. Dkk, 1992. Peralatan Dan Unit Proses Industri Pangan. Institut Pertanian Bogor: Bogor.




LAMPIRAN
Lampiran I. Pembuatan Larutan NaOH 0,35 M 50 ml dan K2Cr2O7 0,01 M 100 ml
1.         NaOH 0,35 M sebanyak 50 ml
M =                                                             
0,35 =                                                               
 gr =                                                         
     = 0,7 gr      
2.         K2Cr2O7 0,01 M sebanyak 100 ml
M =
gr =
gr =
    = 0,294 gr
Lampiran II. Pengenceran Larutan CH3COOH 0,2 M 50 ml
CH3COOH 0,2 M sebanyak 50 ml
M =         
    =
     =     = 17,5 M
Perhitungan volume untuk pengenceran larutan CH3COOH
            M1V1 = M2V2
            17,5 x V1 = 0,2 x 50
            V1 =
= 0,57 ml
Lampiran III. Pencampuran Larutan HCl 0,35 M 30 ml + HCl 0,1 M 20 ml
HCl 0,35 M sebanyak 30 ml + HCl 0,1 M sebanyak 20 ml
=  
=
=      = 0,25 M





     



                                                   










2 komentar:

  1. The most popular way to win at a casino is with a
    The most 마라톤 벳 popular way to 벳 익스플로 어 win at 울산 대딸 a casino is with a video poker game. You can nextbet play the game online or with 넥스트 벳 a live dealer.

    BalasHapus
  2. Sbobet Hotel and Casino – Mysuru, Ethiopia
    Sbobet 경상북도 출장안마 Hotel and Casino in 경상북도 출장샵 Mysuru, Ethiopia 강원도 출장안마 has prepared a 이천 출장마사지 first-of-its-kind review, offering you everything you need to know about its 인천광역 출장안마 overall security, gaming,  Rating: 4.5 · ‎3,541 reviews

    BalasHapus